Halo makhluk hidup!
Kembali lagi kita membaca rubrik Menatap Langit. Apa kabar kalian semua? Bunglon doakan semua pembaca sehat ya. Setelah kemarin bergelut ama konten puisi, waktunya Bunglon balik lagi ke konten ini. Okelah ya cukup basa - basinya, langsung aja nih dibaca. Cekidot...
Kembali lagi kita membaca rubrik Menatap Langit. Apa kabar kalian semua? Bunglon doakan semua pembaca sehat ya. Setelah kemarin bergelut ama konten puisi, waktunya Bunglon balik lagi ke konten ini. Okelah ya cukup basa - basinya, langsung aja nih dibaca. Cekidot...
Gap year. Bagi yang lulusan SMA pasti tau gap year itu apa. Menurut Thesaurus.com (dari website cosmopolitan) gap year adalah sebuah periode di mana seseorang mengambil rehat dari sekolah untuk berpergian, belajar kembali, bekerja, atau voluntir yang biasanya dilakukan setelah lulus SMA dan sebelum mulai kuliah.
Nah kali ini Bunglon mendapat suatu cerita pengalaman dari salah satu teman Bunglon yang mari kita sebut Udin. Nah Udin ini merupakan remaja gap year tahun 2018 hingga 2019. Seperti pada umumnya, remaja yang gap year memiliki beberapa alasan. Begitu juga dengan Udin. Tapi sebelum menuju ke alasan, mari kita ke penyebabnya.
Oke, penyebab Udin gap year adalah gagal SBMPTN 2018. Hal itu membuat Udin memutuskan untuk menunda kegiatan pendidikannya selama satu tahun. Alasannya? Karena dia sendiri jujur pada Bunglon bahwasannya ia tidak ingin berkuliah di swasta. Nah soal itu, Bunglon tidak akan membahas lebih dalam karena takut ada pro dan kontra.
Lalu apa kegiatan Udin selama satu tahun kemarin? Nah yuk dibaca sampai selesai.
Udin menjelaskan, selama gap year hal pertama yang ia lakukan adalah menelaah kesalahan - kesalahan yang membuat ia gagal di SBMPTN sebelumnya. Udin tidak menjelaskan banyak perihal kesalahan apa yang ia lakukan, tetapi Bunglon akan menyebutkan beberapa kesalahan umum dan tentunya pasti dilakukan oleh Udin maupun Bunglon sendiri.
1. Tidak mempersiapkan diri dengan cukup baik
2. Tidak memaksimalkan nilai bidang studi sejak kelas satu
3. Meremehkan dan merasa semua bisa diatasi dengan mudah
4. Terlalu sibuk dengan aktifitas lain (ekstrakulikuler/organisasi)
5. Tidak dapat mengatur waktu belajar dengan rehat (main/metime/qtime)
6. Tidak bersemangat dalam meningkatkan/memperbaiki nilai
7. Kurang percaya diri sebelum tes
8. Tidak belajar dengan cukup sebelum tes
9. Tidak dapat mengatur rasa cemas/gugup saat melangsungkan tes (sehingga mengganggu konsentrasi)
10. Kurang berdoa dan berserah diri pada Tuhan
2. Tidak memaksimalkan nilai bidang studi sejak kelas satu
3. Meremehkan dan merasa semua bisa diatasi dengan mudah
4. Terlalu sibuk dengan aktifitas lain (ekstrakulikuler/organisasi)
5. Tidak dapat mengatur waktu belajar dengan rehat (main/metime/qtime)
6. Tidak bersemangat dalam meningkatkan/memperbaiki nilai
7. Kurang percaya diri sebelum tes
8. Tidak belajar dengan cukup sebelum tes
9. Tidak dapat mengatur rasa cemas/gugup saat melangsungkan tes (sehingga mengganggu konsentrasi)
10. Kurang berdoa dan berserah diri pada Tuhan
Nah dari poin-poin diatas nampaknya umum sebagai penyebab/kesalahan gagal di SBMPTN/tes masuk universitas.
Setelah mempelajari setiap kesalahan yang ia buat, Udin tak lantas berlarut - larut menyesali kesalahannya. Ia justru langsung mencari solusi dan membuat planning untuk satu tahun kedepan. Planning itu terdiri dari apa saja yang harus ia lakukan dalam mempersiapkan tes pada 2019. Serta membuat beberapa rencana belajar untuk memaksimalkan tes pada tahun 2019.
Rencana belajar yang ia buat termasuk seperti pada umumnya. Ia mengatur jadwal belajar sesuai bidang studi yang akan ia pelajari. Ia tidak mengikuti les pemantapan layaknya remaja gap year lainnya. Ia juga tidak memiliki kegiatan yang padat seperti bekerja, karena ingin menikmati masa gap year nya dan agar lebih fokus tanpa terpecah pada kegiatan lainnya.
Ia juga mengatakan, jangan takut gap year akan membuatmu malu. Pada awal menjalani gap year memang sedikit membuat kita gengsi. Tapi lambat laun, akan mulai terbiasa dan bisa lebih memahami arti gap year yang sesungguhnya. Dengan gap year, kamu bisa melatih fokus dan pemahaman kamu terhadap bidang studi yang dibutuhkan lebih tinggi lagi. Dan seiring berjalannya waktu pula, akan ada beberapa hikmah yang setidaknya bisa kita pelajari untuk lebih baik kedepannya. Jadi, berikut adalah kelebihan gap year yang Bunglon dapatkan dari laman forum Kaskus.
1. Bisa belajar lebih matang untuk menghadapi tes selanjutnya
2. Bisa menjadi sebuah sesi untuk instropeksi diri
3. Membuat kita mengerti apa arti sebuah perjuangan
4. Kita dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin semasa gap year
5. Lebih matang dalam menghadapi materi kuliah kelak
2. Bisa menjadi sebuah sesi untuk instropeksi diri
3. Membuat kita mengerti apa arti sebuah perjuangan
4. Kita dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin semasa gap year
5. Lebih matang dalam menghadapi materi kuliah kelak
Dalam menikmati masa gap year nya, Udin tidak serta merta hanya berdiam di kamar ataupun banyak bermain. Ia melakukan kegiatan bermanfaat lainnya seperti mengasah kemampuan Bahasa Inggris nya di Kampung Pare, Kediri. Ia juga mendaki salah satu gunung di Yogyakarta untuk menikmati alam.
Dan pada saat SBMPTN 2019 diadakan, Udin lebih tenang dan membuang jauh - jauh rasa gugup serta cemasnya agar bisa lebih konsentrasi mengerjakan tesnya. Dan berkat gap yearnya, Udin pada akhirnya lolos SBMPTN tahun 2019 dengan mendapatkan kursi di UPN Jatim, jurusan hukum.
Nah, bagaimana teman - teman? Ada yang masih malu sama gap year nya? Pffftt, buang rasa malu kalian dan bersemangatlah mulai sekarang. Karena mau kalian kuliah sekarang atau nanti, mau kuliah atau tidak kuliah, kesuksesan ada di tangan kalian sendiri. Berhenti menyalahkan nasib dan diri sendiri. Waktunya untuk berubah dan berjuang.
Sekian postingan Bunglon hari ini. Maaf maaf ya kalau ada salah kata eheheh. Yang mau jadi narasumber dan berbagi kisahnya, bisa kirim surel di bunglonmengetik@gmail.com atau direct message instagram Bunglon di @bunglonmengetik.
Salam.
0 Response to "Gap Year Tidak Mengerikan"
Post a Comment