Kepada Malaikatku (Puisi Orang Tua) | INFO INDONESIA

adsterra

TS

Kepada Malaikatku (Puisi Orang Tua)

PATAH HATI PERTAMAKU
Oleh : Sheriyana Julia S.

Ayah
Mengapa pergi tanpa penjelasan
Aku bingung harus menjawab apa ketika semua menanyakan keberadaanmu
Apa yang harus aku katakan
Ada sesak di dada saat mereka menanyakan tentangmu
Sesak yang sulit kuterjemahkan bagaimana rasanya

Yah
Diam-diam aku merindukanmu
Tapi yang bisa kulakukan hanya mendoakanmu
Apakah ayah juga merasakan yang sama
Aku harap demikian

Kata mereka
Sosok ayah adalah cinta pertama dari gadis kecilnya
Tapi kali ini berbeda
Ayah tak hanya jadi cinta pertamaku
Ayah juga jadi patah hati pertamaku

Yah
Apakah ayah tidak ingin melihatku tumbuh dewasa
Aku paham dan mengerti ayah memiliki keluarga baru
Tapi aku hanya ingin mendapati kabarmu
Agar aku tidak trlalu sulit mnjlskn ke mereka tentangmu

Ayah
Gadis kecilmu kini telah tumbuh dewasa meski tanpa pelukanmu
Gadis kecilmu kini telah menjadi wanita yang kuat meski tanpa bimbinganmu
Tidakkah kamu tau
Berapa banyak laki - laki di luar sana yang menyakiti gadis kecilmu ini
Tolong jangan biarkan gadis kecilmu ini menganggap semua laki - laki sama sepertimu

Sakit
Hancur
Dan ingin menyerah rasanya

Ayah
Gadis kecilmu ini merindukanmu
Ia tak butuh hartamu
Ia hanya butuh keberadaanmu
Hanya itu
Dan cukup itu


SAYAP - SAYAP SURGA
Oleh : Meidinda Alunia H.

Kisah cinta yang indah mempesona
Bak hubungan kisah cinta anatara Bj.Habibie dan ibu Ainun
Sumpah janji untuk bersama sehidup semati
Terpegang teguh dalam jurang hati mereka yang tak berdasar

Berprinsip seperti garuda emas
Saling melengkapi menjadi kesatuan yang kuat
Apalah arti satu bulu cinta yang telah jatuh kebawah?
Memang, tak kan pernah bisa terbang seimbang dilangit tinggi

Mengambil habis kesucian hati yang pernah tumbuh subur
Kalaupun kepercayaan sudah luntur dihempas dusta
Cinta kasih tak kan bersemi nan indah seperti waktu kala
Berusahalah menjadi sebuah lilin dalam kehidupan malam
Ditengah gelap kelabunya hening malam
Dia rela terbakar hanya untuk menjadikan sekelilingnya terang

Menjadi malaikat suci dari muara surga
Datang bagaikan superhiro dunia
Sebagai utusan tuhan untuk menjadi pelita roda kehidupan
Menyayat sehelai sayap kecil sucinya
Mengobati robeknya hati bekas masalalu

Datang sekejap
Membuat hidupku bak seperti di surga
Lalu pergi menghempaskan sayap sucimu
Tepat didepan bola mata yang berpagar air ini
Merobek, melukai, dan meninggalkan bekas luka lagi dalam hati merah kecilku

Ohh ..
Sayap-sayap kecil suciku ...
Terimakasih atas goresan luka kecil membekas ini
Dan maafkan aku yang terlalu rapuh karena kau tinggalkan



PAHLAWAN TAK TERAKUI
Oleh : Febriana Wulantika


Kita tau siapa dia
Pahlawan hebat tak terakui
Berjasa atas semua apa yang kita lalui selama ini
Walau terkadang kita tidak pernah mengakui
Atau bahkan menyadari jasanya

Dia bukan manusia yang memiliki kekuatan super
Dia hanyalah manusia biasa
Namun kekuatannya melebihi apapun
Entah itu kekuatan pada hatinya
Ataupun pada jiwanya

Kita tidak pernah melihatnya menangis
Senyumannya selalu melekat setiap waktu
Tapi kita tidak tau
Tangisannya melebihi derasnya hujan
Hanya saja dia menyembunyikannya

Pahlawan luar biasa ini mengagumkan
Walau hanya berdiri sendiri
Dia mampu menciptakan dokter, insinyur, dan orang sukses lain
Tapi sekali lagi
Terkadang dia tidak terakui dan kita tidak menyadarinya

Mungkin ucapan terimakasih tidak cukup
Tapi bagaimanapun juga
Rasa sayang dan terimakasihku tetap akan terucap
Doa akan terus kupanjatkan
Demi engkau pahlawan hebat

Ibuku...

_________________________________

Kirimkan sajak/puisimu ke email Bunglon di bunglonmengetik@gmail.com ya. Selengkapnya cek instagram Bunglon di @bunglonmengetik.

Salam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kepada Malaikatku (Puisi Orang Tua)"

Post a Comment

btc